Selasa, 03 Februari 2009

Harris Priadie Bah




Dilahirkan pada penghujung minggu pertama bulan Januari 1966 dari orangtua yang tidak memiliki darah seni. Memulai karirnya sebagai aktor di Teater Sae pada tahun 1987, setahun setelah menempuh pendidikan secara formal di Sekolah Teater dan Film Jakarta. Kerja keaktorannya bersama Teater SAE adalah : Teriakan-Teriakan Gelap karya Rolf Lauchner, Rumah Yang Dikuburkan karya Sam Shepard, Sweeney Todd HELP Seorang Tukang Cukur. Juli 1989 ia mendirikan Kelompok Teater Kami. Bekerja sebagai aktor, Penata Artistik, Pewujud dan sekaligus Pimpinan Produksi dalam setiap pemanggungannya. Teks dramatik yang telah dibuatnya adalah : Berita Cuaca 1989, Resolusi Tiang Gantungan 1990, Masyarakat Diam 1991, Bicara Pada Bulan 1992, Metamorfosa Api 1992, Fragmentasi Suatu Bencana Yang Diandaikan 2000, In Memoriam Tanah Dan Air Api...Cuah! 2002, Perkamen Tanah Yang Sedih 2007. Pada Tahun 1994, bersama dengan teaterawan Hare Rumemper, tinggal di Sintang, Kalimantan Barat selama 6 bulan dengan dibiayai oleh Pemda setempat guna menggali potensi kebudayaan masyarakat Dayak. Dari pengamatan dan penggaliannya terhadap potensi seni budaya masyarakat Dayak tersebut terciptalah sebuah pemanggungan berjudul Dara Muning yang teks dramatiknya ditulis oleh Ratna Sarumpaet berdasar mitos yang hidup di daerah itu. Tahun 2000 ia diundang ke Jepang oleh The Japan Foundation untuk mengamati dan mempelajari perkembangan seni pertunjukan di sana. Pada tahun 2003-2005 bekerja sebagai sekretaris program dan sekaligus ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta. Tahun 2004 diundang oleh Universiti Kebangsaan Malaysia sebagai pengamat Festival Seni Teater Melayu ASEAN. Harris Priadie Bah tinggal di Lenteng Agung, pinggiran selatan kota Jakarta bersama kedua anaknya : Salto Karakterika Bah (12 tahun), Salvo Genesis Salibia (5 tahun) dan Ribka Maulina Salibia, istrinya yang juga aktor Kelompok Teater Kami.

1 komentar:

  1. Hallo...apik mas..salam buat salto dan salvo with love mmmuaah.....

    BalasHapus